Setiap hari di sekolah banyak yang datang ke Jean. Terutama para cewek-ceweknya. Bukan gara-gara apa, mereka datang ke Jean hanya minta ramalkan saja. Gak Cuma Jean yang harus sabar, Lily juga harus sabar. Setiap istirahat Jean dan Lily tidak bisa langsung ke kantin karena Jean sudah di tunggu dengan teman-temannya yang tanya-tanya untuk di ramalkan. Jean menanggapi itu semua enjoy. Walau begitu Lily sahabat Jean tidak pernah di ramal oleh Jean. Lily tidak percaya dengan hal-hal seperti itu. Walaupun yang meramalkan dia adalah Jean sahabatnya sendiri.
Suatu hari Lily terlihat aneh. Dia terlihat lesu. Saat Jean selesai meramal temannya, tiba-tiba Lily meminta Jean untuk meramalnya. Jean kaget karena dia tau sahabatnya ini sangat tidak percaya dengan hal-hal seperti itu. Karena Jean sayang denga sahabatnya Jeanpun meramal Lily. Melihat hasil ramalan sahabatnya Jean tiba-tiba pucat. Lily melihat sahabatnya itu jadi ikut bingung. Dan Jeanpun mengatakan hasilnya. Kata Jean dari hasil ramalan, kehidupan Lily lancar-lancar saja. Mendengar itu Lily lega. Tapi wajah Jean masih saja pucat seperti orang ketakutan. Namun kali ini Lily tidak menyadari itu.
Sampai di rumah Jean langsung ke kamarnya. Dia langsung duduk di pojok kamarnya. Ekspresinya menunjukan ketakutan, bingung, dan merasa bersalah. Ternyata hasil ramalan Jean ke Lily sebenarnya tidak begitu, Jean melihat kalau Lily akan mendapat suatu penyakit dan menyebabkan Lily meninggal. Akhirnya Jean berpikiran kalau ramalannya salah. Jeanpun menjalani hidupnya seperti biasa.
Jean menjalani hari-harinya dengan sahabat tercintanya. Hingga mereka sekarang mereka hampir lulus mereka selalu bersama. Lily ingin meneruskan kuliah di kedoteran. Sedangkan Jean masih bingung. Saat ini mereka memang harus sudah memikirkan itu karena mereka sekarang sudah kelas XII. Dan Jean sudah tidak meramal lagi sejak kelas X dia meramal Lily dan hasilnya salah.
Hari ini gak seperti biasanya Jean datang lebih dulu dari Lily. Jean bangga karena dia bisa mengalahkan Lily. Ternyata bukan Jean yang datang pagi tapi Lily hari itu memang tidak masuk. Jean bingung karena tidak sperti biasanya Lily tidak masuk tanpa alasan. Pulang sekolah Jean langsung ke rumah Lily dan di sana pembantu Lily memberitahu Jean, bahwa Lily masuk rumah sakit. Jean sangat kaget. Akhirnya tanap banyak omong Jean langsung ke rumah sakit. Sampai di sana Jean melihat mama Lily, dan mama Lily memberitahu Jean kalau Lily sakit kanker darah. Jean tidak percaya dengan berita yang ia dengar. Mama Lily berpesan jangan sampai tau kalua Jean sudah tau soal penyakit yang di derita Lily, karena Lily gak mau kalau Jean sampai tau.
Pulang dari rumah sakit, Jean langsung ke kamar dan duduk di pojok kamarnya. Dia ingat dengan hasil ramalanya untuk saat mereka kelas X, dan itu terakhir kalinya Jean meramal karena Jean berpikir kalau ramalan itu salah. Dan sekarang ramalan itu terbukti benar. Jean sangat menyesal kenapa waktu itu Jean tidak jujur dengan ramalannya. Kalau Jean jujur pasti masih bisa di cegah. Jean sangat merasa bersalah. Dia merasa dirinya sangat bodoh. Jean terus menyalahkan dirinya. Dia terus mengurung diri di kamar dan Jean tidak masuk sekolah, Vino cemas dengan keadaan Jean dan Lily yang tiba-tiba tidak masuk. Vino juga sahabat Lily dan Jean, tapi Vino baru bersahabat dengan mereka berdua baru saat SMA. Walau Vino baru bersahabat saat SMA namun mereka sangat akrab. Dan hari ini vino di buat cemas karena dua sahabatnya tidak masuk. Pulang sekolah akhirnya Vino ke rumah Jean. Di sana dia mendapati Jean yang kusut lemas dan terlihat sedih. Vino berusaha menghibur. Dan memberi bantuan. Awalnya Jean tidak mau menceritakan masalahnya pada Vino. Namun Jeanpun membagi masalahnya pada Vino. Vinopun menasehari Jean supaya dia jujur pada Lily walau semua sudah terlambat, namun dari pada terus menutup-nutupi seperti ini. Persahabat mereka akan percuma saja jika dinodai kobohongan. Namun Jean tidak mau, di antara mereka bertiga Jean memang yang paling keras kepala. Vino tidak mau memaksa, dia takutnya Jean akan semakin marah padany karena emosi Jean masih belum terkontrol. Stelah ke rumah Jean, Vino menjenguk Lily.
Sudah tiga hari Lily di rumah sakit. Hari ini Lily sudah bisa sekolah lagi dan bisa pulang ke rumahnya. Walau Lily sudah bisa sekolah lagi badannya masih lemah. Jean tidak tega melihat Lily seperti itu. Tapi dia sudah janji pada orang tua Lily, kalau Lily jangan sampai tau kalau Jean tau soal penyakitnya. Jadi Jean tidak boleh berperilaku kalau Jean manganggap Lily sakit parah. Jean ingin sekali meringankan beban LiLy. Lily selau berusaha tegar di hadapan Jean padahal dia sedang menahan sakit. Sampai saat ini Jean tidak bisa memaafkan dirinya sendiri. Dia selalu berpikir ini semua gara-gara dia. Hidupnya dihantui rasa bersalah.
Hari ini Jean dan Lily pergi ke mall, Lily meminta Jean menemaninya jalan-jalan. Saat makan tak di sangka Lily jujur akan penyakitnya ke Jean. Jean lega akhirnya Lily mau jujur juga. Jean ingin jujur dengan ramalannya yang dulu ke Lily, tapi Jean tidak berani. Dia takut kalau Lily marah karena Jean tidak jujur dan marah karena Jean yang membuatnya seperti ini. Akhirnya Jean mengurungkan niatnya untuk jujur. Hari-hari dilalui Jean dengan di hantui rasa takut. Hari ini Jean janji mau menemani Lily ke rumah sakit. Dan Jean sudah membulatkan niatnya untuk berkata jujur. Karena Vino menasehati Jean supaya dia jujur pada Lily. Vino memang benar Jean harus jujur ke Lily percuma saja persahabatan mereka yang sudah terjalin lama, tapi ujung-ujungnya persahabatan itu di nodai dengan kebohongan. Persahabatan itu akan hancur. Jean sadar bahawa bagaimanapun Lily harus tau. Akhirnya saat pulang dari rumah sakit mereka sepakat untuk ke makan terlebih dahulu. Di tempat itu Jean pun jujur pada Lily. Ekspresi Lily mendengar itu biasa saja, gak ada sama sekali ekspresi sedih atau marah. Jean bingung, apa Lily hanya akting saja. Jean sudah tak memikirkan itu yang penting dia sudah jujur dan persahabatan mereka tidak dinodai dengan kebohongan.
Hari ini mereka Wisuda kelulusan. Mereka sudah melaksanakan UN. Dan nilai Jean, Lily dan Vino sangat memuaskan. Setelah acara wisuda. Mereka bertiga berfoto-foto dan setelah foto-foto mereka ketempat biasa mereka bersama. Yaitu dekat danau kecil belakang sekolah. Di sana mereka mengnang saat-saat indah bersama. Saat sedang asyik bercerita tiba-tiba Lily tergeletak lemas. Jean dan Vino kaget melihat Lily. Akhirnya Lily di bawa ke rumah sakit. Sampai disana Lily langsung di atasi oleh dokter. Kedua orang tua Lily cemas menunggu di luar. Tak cuma kedua orang tua Lily saja yang cemas tapi Jean dan Vino juga sangat cemas. Bahkan Jean sempat menitihkan air mata. Akhirnya setelah menunggu dokterpun keluar dari UGD. Wajah dokter itu seperti membawa kabar buruk. Dan tenyata benar dokter itu membawa kabar buruk. Lily sudah dipanggil oleh sang pencipta. Jean sangat terpukul. Dia menangis sejadi-jadinya. Vino berusaha menghibur tapi tidak bisa.
Siang hari Jean baru saja pulang dari pemakaman Lily. Dengan membawa sebuah kotak. Itu Jena dapat dari orang tua Lily. Jean tidak langsung membukanya. Kerena orang tua Lily berpesan supaya Jean membuka kotak itu di rumah. Sesampai di rumah Jean langsung membuka kotak hitam itu. Di situ terdapat kaset dan foto-foto mereka mulai kecil sampai mereka besar. Kaset itu berisi rekaman mereka saat sedang berlibur bertiga dengan Vino. Gak cuma itu di dalam kotak itu juga berisi sebuah surat. Jean membuka surat itu dan membacanya surat itu berisi.:
Hai peramal cantik,, Hehehehe...
Hai tau gak..?? Selama ini kita sahabatan aku gak tau kenapa kok kamu suka banget warna hitam. N sekarg aku tau kenapa..?? kamu khan cewek cuek, n gak rapi kayak aku mkanya kamu suka waran hitam biar kalau kaotor gak kilihatan apa lagi kalau baju hitam kalau belom di cuci gak kilhatan..? iya khan..?? dasar jorok kamu Jean. Ya walaupun begitu aq sayang sama sahabatku yang satu ini.
Heh... cewek bego... kamu jgan lagi menyalahkan drimu sendri tetng kepergianku dan penyakitku lagi... ok.?? Kamu pasti bingung knpa kok aq bisa tau. Ya khan..?? aq tau ini dari Vino, jgan marah sama dia, soalnya aq yg maksa dia buat cerita. Abisnya kamu kelihatan mrung kyak ada masalah tapi tiap aq tanya kamu mesti bilang gak kenapa-kenapa. Ya akhirnya aq tanya Vino..
Jean,, jujur aq seneng bgt kamu jujur. Benernya waktu kita kelas X, aku minta di ramalin itu, aku udah tau kalau aq sakit kanker darah, tapi aq gg percaya. Dan aq percaya sama kamu makanya aq minta diramalin sama kamu. Maaf aq gak jujur dari awal. Mungkin kamu sekarang marah sama aq. Maaf Jean,, aku gak mau jujur karena aq mau di perlakukan spt org sehat. Aq gak mau kalau kamu tau, dan kamu selalu kawatir sma aq. Aq bersyukur walau hidupku singkat aq, aq bisa kenal kamu sahabat terbaikku. Walaupun kita sering tengkar tapi begitulah proses. Kalau kita gak pernah tengkar aq gak mungkin tau kalau kamu itu gak suka di paksa dan di tekan. Kalau kita gak pernah tengkar kita gak mungkin tau sifat buruk kita masing-masing. Iya kahn..??
Oh ya Jean... Ternyata kamu punya penggemar rahasia lho... kamu tau Vino itu syang sama kamu. Aq tau kita udah pernah sepakat antara kita bertiga jangan sampai ada yang pacaran. Tapi kali ini lupakan perjanjian itu. Buka hatimu Jean... Dia sudah lama menanti. Aku tau kamu juga syang sama dia, tapi kamu gak mau nerima cintanya hanya gara-gara perjanjian konyol itu khan.?? Lupakan janji itu, dan terima Vino. Oke..??
Jean,, walaupun aq udah gak sama-sma kalian lagi. Ingat satu hal sampai kapanpun kamu adalah sahabat sejatiku. Aku gak bakal lupain kenangan kita Jean... dan kenal kamu dan Vino adalh anugrah terindah dalam hidupku. Walau hidupq hanya sbentar. Tapi aq senang dan bersyukur di umur yang singkat ini aq mendapat kebahagiaan dari kalian. I Love Peramal Cantik...
Nb: kamu jangan bandel ya..?? aku udah titipin kamu ke Vino... ^^
Lily ‘white’
Hai tau gak..?? Selama ini kita sahabatan aku gak tau kenapa kok kamu suka banget warna hitam. N sekarg aku tau kenapa..?? kamu khan cewek cuek, n gak rapi kayak aku mkanya kamu suka waran hitam biar kalau kaotor gak kilihatan apa lagi kalau baju hitam kalau belom di cuci gak kilhatan..? iya khan..?? dasar jorok kamu Jean. Ya walaupun begitu aq sayang sama sahabatku yang satu ini.
Heh... cewek bego... kamu jgan lagi menyalahkan drimu sendri tetng kepergianku dan penyakitku lagi... ok.?? Kamu pasti bingung knpa kok aq bisa tau. Ya khan..?? aq tau ini dari Vino, jgan marah sama dia, soalnya aq yg maksa dia buat cerita. Abisnya kamu kelihatan mrung kyak ada masalah tapi tiap aq tanya kamu mesti bilang gak kenapa-kenapa. Ya akhirnya aq tanya Vino..
Jean,, jujur aq seneng bgt kamu jujur. Benernya waktu kita kelas X, aku minta di ramalin itu, aku udah tau kalau aq sakit kanker darah, tapi aq gg percaya. Dan aq percaya sama kamu makanya aq minta diramalin sama kamu. Maaf aq gak jujur dari awal. Mungkin kamu sekarang marah sama aq. Maaf Jean,, aku gak mau jujur karena aq mau di perlakukan spt org sehat. Aq gak mau kalau kamu tau, dan kamu selalu kawatir sma aq. Aq bersyukur walau hidupku singkat aq, aq bisa kenal kamu sahabat terbaikku. Walaupun kita sering tengkar tapi begitulah proses. Kalau kita gak pernah tengkar aq gak mungkin tau kalau kamu itu gak suka di paksa dan di tekan. Kalau kita gak pernah tengkar kita gak mungkin tau sifat buruk kita masing-masing. Iya kahn..??
Oh ya Jean... Ternyata kamu punya penggemar rahasia lho... kamu tau Vino itu syang sama kamu. Aq tau kita udah pernah sepakat antara kita bertiga jangan sampai ada yang pacaran. Tapi kali ini lupakan perjanjian itu. Buka hatimu Jean... Dia sudah lama menanti. Aku tau kamu juga syang sama dia, tapi kamu gak mau nerima cintanya hanya gara-gara perjanjian konyol itu khan.?? Lupakan janji itu, dan terima Vino. Oke..??
Jean,, walaupun aq udah gak sama-sma kalian lagi. Ingat satu hal sampai kapanpun kamu adalah sahabat sejatiku. Aku gak bakal lupain kenangan kita Jean... dan kenal kamu dan Vino adalh anugrah terindah dalam hidupku. Walau hidupq hanya sbentar. Tapi aq senang dan bersyukur di umur yang singkat ini aq mendapat kebahagiaan dari kalian. I Love Peramal Cantik...
Nb: kamu jangan bandel ya..?? aku udah titipin kamu ke Vino... ^^
Lily ‘white’
Jean tidak percaya denga yang Lily ceritakan bahwa Vino suka padanya. Awal mereka bertiga memulai percahabatan mereka punya perjajian kalau di antara merak bertiga gak boleh pacaran (CinLok) merak sepakat kalau mareka menjadi sahabat untuk selamanya. Awalnya mereka setuju. Dan saat kelas X semester genap Vino menyadari bahwa dia sayang pada Jean. Dan Vino jujur pada Lily, Lily sebenarnya ingin menghapus perjanjian itu. Namun Vino menolak karena dia takut kalau persahabatan mereka akan hancur. Lilypun menuruti. Lily merasa kalau Jean sabenarnya juga sayang pada Vino, namun Jean membohongi drinya. Jean orang yang keras kepala jadi Lily tidak bisa berbuat apa-apa. Selama kurang lebih Vino menyimpan persaan itu.
Jean sangat kaget membaca surat itu. Dan dalam hati Jean berjanji pada Lily akan melupakan perjajian itu. Jean juga menitihkan air mata saat membaca surat itu. Dan setelah usai di baca Jean berkata “I Love You, Lily White”.
Hari ini Jean sudah mulai kuliah. Dia akhirnya memutuskan untuk masuk ke Fakultas kedoteran. Awalanya dia ingin masuk ke Fakulas Hukum. Tapi tiba-tiba dia memutuskan untuk masuk ke fakultas kedoteran. Dia ingin menjadi dokter, karena dia ingin menyembuhkan orang-orang yang sperti Lily. Dan Vino mengambil jurusan bisnis. Setelah kematian Lily mereka menghapus perjajian itu, mereka menuruti kemauan Lily. Dan Vinopun menyatakan persaannya pada Jean tepat ulang tahun Lily, itu permintaan Lily pada Vino. Jeanpun menerima Vino sebagai pacarnya. Tepat pada ulang tahun Lily mereka resmi menjadi sepasang kekasih.
0 Responses to 'Black and White'
Posting Komentar