Lagu : Cinta Dan Benci
bagaimana cara membuatmu bahagia
nyaris ku menyerah jalani semua
tlah berbagai kata ku ungkap percuma
agar kau percaya cintaku berharga
tak kuat ku menahanmu, mempertahankan cintaku
namun kau begitu saja, tak pernah merindu
reff:
sungguh aku tak bisa, sampai kapanpun tak bisa
membenci dirimu, sesungguhnya aku tak mampu
sulit untuk ku bisa, sangat sulit ku tak bisa
memisahkan segala cinta dan benci yang ku rasa
apa kau mengerti ku sedih sendiri
tanpa ada kamu ku merasa sepi
tlah lama ku menantimu, diam sendiri menunggu
setengah hati mencinta, ku sakit karenamu
repeat reff
woo ooo ku sakit karenamu
sungguh aku tak bisa, sampai kapanpun tak bisa
membenci dirimu, sesungguhnya aku tak mampu
sulit untuk ku bisa, sangat sulit ku tak bisa
memisahkan segala cinta dan benci
sungguh aku tak bisa membenci dirimu
sesungguhnya aku tak mampu
sungguh aku tak bisa, sampai kapanpun tak bisa
memisahkan segala cinta dan benci ooo
cinta dan benci ooo yang ku rasa
Hallo,, kali ini aku mau kasih tau nih gimana sih sejarahnya JAVA itu ... Simak baik-baik ya ..??
Java adalah bahasa pemograman tingkat tinggi yang berorientasi objek, diedarkan oleh
Sun Microsystem pada awal tahun 1996. Sejarah awal Java berawal di tahun 1991
ketika satu group insinyur-insinyur Sun, yang dipimpin oleh Ptrick Naughton dan James
Gosling, ingin mendesain sebuah bahasa pemograman komputer yang berukuran kecil
yang dapat digunakan untuk peralatan elektronika konsumen sepertu switchboxes TV
kabel. Dikarenakan peralatan-peralatan ini menggunakan konsumsi daya dan memory
yang rendah, maka bahasa pemograman tersebut harus berukuran sangat kecil. Juga
karena setiap vendor menggunakan CPUs (Central Processing Unit) yang berbeda,
maka bahasa tersebut harus bersifat multiplatfrom, tidak terikat hanya pada satu
arsitektur (Architecture Neutral). Proyek ini diberi nama Green Project.
Karena harus bersifat Architecture Neutral, maka Green Project menggunakan Virtual
Machine (atau dikenal dengan Java Virtual Machine) yang berasal dari model
implementasi bahasa Pascal di awal-awal perkembangan PC. Dikarenakan insinyurinsinyur
Sun berlatar belakang Unix, jadi mereka mendasari bahasa pemograman
mereka dengan C++ dari pada Pascal. Secara khusus mereka membuat bahasa mereka
berorientasi obyek (object oriented), bukan berorientasi prosedur (procedural oriented)
seperti model bahasa Pascal. Bahasa pemograman tersebut dinamakan Oak, kemudian
diubah menjadi Java.
Karena pada awalnya ditujuan untuk pemograman device kecil, Java memiliki
karakteristik berukuran kecil, efisien, dan portable untuk berbagai hardware.
Perkembangannya sempat terhenti karena tidak ada yang tertarik dan tidak memiliki
pasar seperti yang diramalkan. Ketika teknologi internet berkembang, Java diarahkan
untuk menjadi bahasa pemograman internet karena fitur-fitur Java seperti Architecture
Neutral, real time, reliable dan secure sangat sesuai untuk pengembangan internet.
Sekilas info ::
1. Sun Microsystem : Sebuah perusahaan berasal dari California yang membuat software dan hardware computer. Didirikan tahun 1982 oleh Andeas Bechtolsheim, Vinod Khosla dan Scott Mc Neally.Perusahaan ini lebih terkenal karena pengembangan computer untuk system operasi UNIX.
2. Unix : Sistim operasi yang dikembangkan oleh Bell Labs pada awal tahun 1970.
-Lebih Dari Pemenang-
LEBIH DARI PEMENANG
DALAM S'GALA PERKARA
IBLIS T'LAH DIKALAHKAN
OLEH KUASA DARAH-NYA
JIKA ALLAH DI PIHAK KITA
SIAPA DAPAT MELAWAN
KITA LEBIH DARI PEMENANG
DALAM S'GALA PERKARA
IBLIS T'LAH DIKALAHKAN
OLEH KUASA DARAH-NYA
JIKA ALLAH DI PIHAK KITA
SIAPA DAPAT MELAWAN
KITA LEBIH DARI PEMENANG
REFF :
HALELUYA.KIBARKANLAH PANJI-NYA
YESUS RAJA SEGALA RAJA
HALELUYA BANGKITLAH GEREJA-NYA
KITA LEBIH, LEBIH DARI PEMENANG
HALELUYA.KIBARKANLAH PANJI-NYA
YESUS RAJA SEGALA RAJA
HALELUYA BANGKITLAH GEREJA-NYA
KITA LEBIH, LEBIH DARI PEMENANG
BRIDGE :
KITA LEBIH DARI PEMENANG
KITA LEBIH DARI PEMENANG
KITA LEBIH DARI PEMENANG
KITA LEBIH DARI PEMENANG
Cewek berdandan serba hitam ini, mempunyai kelebihan yang unik cewek yang kamarnya penuh dengan benda-benda yang berbau sihir ini mempunyai kemampuan meramal. Walaupun kamarnya banyak benda-benda berbau sihir tapi itu semua tidak bisa untuk sihir itu semua hanya untuk pajangan. Cewek unik ini bernama Jeany biasa di panggil Jean. Jean bersahabat dengan cewek yang jauh berbeda dengannya. Cewek ini lembut, dia suka banget warna putih kamarnya serba putih tertata dengan rapi. Cewek yang beda banget dengan Jean ini bernama Lily. Mereka sudah bersahabat sejak kecil, karena mereka bertetangga dan selalu satu sekolah.
Setiap hari di sekolah banyak yang datang ke Jean. Terutama para cewek-ceweknya. Bukan gara-gara apa, mereka datang ke Jean hanya minta ramalkan saja. Gak Cuma Jean yang harus sabar, Lily juga harus sabar. Setiap istirahat Jean dan Lily tidak bisa langsung ke kantin karena Jean sudah di tunggu dengan teman-temannya yang tanya-tanya untuk di ramalkan. Jean menanggapi itu semua enjoy. Walau begitu Lily sahabat Jean tidak pernah di ramal oleh Jean. Lily tidak percaya dengan hal-hal seperti itu. Walaupun yang meramalkan dia adalah Jean sahabatnya sendiri.
Suatu hari Lily terlihat aneh. Dia terlihat lesu. Saat Jean selesai meramal temannya, tiba-tiba Lily meminta Jean untuk meramalnya. Jean kaget karena dia tau sahabatnya ini sangat tidak percaya dengan hal-hal seperti itu. Karena Jean sayang denga sahabatnya Jeanpun meramal Lily. Melihat hasil ramalan sahabatnya Jean tiba-tiba pucat. Lily melihat sahabatnya itu jadi ikut bingung. Dan Jeanpun mengatakan hasilnya. Kata Jean dari hasil ramalan, kehidupan Lily lancar-lancar saja. Mendengar itu Lily lega. Tapi wajah Jean masih saja pucat seperti orang ketakutan. Namun kali ini Lily tidak menyadari itu.
Sampai di rumah Jean langsung ke kamarnya. Dia langsung duduk di pojok kamarnya. Ekspresinya menunjukan ketakutan, bingung, dan merasa bersalah. Ternyata hasil ramalan Jean ke Lily sebenarnya tidak begitu, Jean melihat kalau Lily akan mendapat suatu penyakit dan menyebabkan Lily meninggal. Akhirnya Jean berpikiran kalau ramalannya salah. Jeanpun menjalani hidupnya seperti biasa.
Jean menjalani hari-harinya dengan sahabat tercintanya. Hingga mereka sekarang mereka hampir lulus mereka selalu bersama. Lily ingin meneruskan kuliah di kedoteran. Sedangkan Jean masih bingung. Saat ini mereka memang harus sudah memikirkan itu karena mereka sekarang sudah kelas XII. Dan Jean sudah tidak meramal lagi sejak kelas X dia meramal Lily dan hasilnya salah.
Hari ini gak seperti biasanya Jean datang lebih dulu dari Lily. Jean bangga karena dia bisa mengalahkan Lily. Ternyata bukan Jean yang datang pagi tapi Lily hari itu memang tidak masuk. Jean bingung karena tidak sperti biasanya Lily tidak masuk tanpa alasan. Pulang sekolah Jean langsung ke rumah Lily dan di sana pembantu Lily memberitahu Jean, bahwa Lily masuk rumah sakit. Jean sangat kaget. Akhirnya tanap banyak omong Jean langsung ke rumah sakit. Sampai di sana Jean melihat mama Lily, dan mama Lily memberitahu Jean kalau Lily sakit kanker darah. Jean tidak percaya dengan berita yang ia dengar. Mama Lily berpesan jangan sampai tau kalua Jean sudah tau soal penyakit yang di derita Lily, karena Lily gak mau kalau Jean sampai tau.
Pulang dari rumah sakit, Jean langsung ke kamar dan duduk di pojok kamarnya. Dia ingat dengan hasil ramalanya untuk saat mereka kelas X, dan itu terakhir kalinya Jean meramal karena Jean berpikir kalau ramalan itu salah. Dan sekarang ramalan itu terbukti benar. Jean sangat menyesal kenapa waktu itu Jean tidak jujur dengan ramalannya. Kalau Jean jujur pasti masih bisa di cegah. Jean sangat merasa bersalah. Dia merasa dirinya sangat bodoh. Jean terus menyalahkan dirinya. Dia terus mengurung diri di kamar dan Jean tidak masuk sekolah, Vino cemas dengan keadaan Jean dan Lily yang tiba-tiba tidak masuk. Vino juga sahabat Lily dan Jean, tapi Vino baru bersahabat dengan mereka berdua baru saat SMA. Walau Vino baru bersahabat saat SMA namun mereka sangat akrab. Dan hari ini vino di buat cemas karena dua sahabatnya tidak masuk. Pulang sekolah akhirnya Vino ke rumah Jean. Di sana dia mendapati Jean yang kusut lemas dan terlihat sedih. Vino berusaha menghibur. Dan memberi bantuan. Awalnya Jean tidak mau menceritakan masalahnya pada Vino. Namun Jeanpun membagi masalahnya pada Vino. Vinopun menasehari Jean supaya dia jujur pada Lily walau semua sudah terlambat, namun dari pada terus menutup-nutupi seperti ini. Persahabat mereka akan percuma saja jika dinodai kobohongan. Namun Jean tidak mau, di antara mereka bertiga Jean memang yang paling keras kepala. Vino tidak mau memaksa, dia takutnya Jean akan semakin marah padany karena emosi Jean masih belum terkontrol. Stelah ke rumah Jean, Vino menjenguk Lily.
Sudah tiga hari Lily di rumah sakit. Hari ini Lily sudah bisa sekolah lagi dan bisa pulang ke rumahnya. Walau Lily sudah bisa sekolah lagi badannya masih lemah. Jean tidak tega melihat Lily seperti itu. Tapi dia sudah janji pada orang tua Lily, kalau Lily jangan sampai tau kalau Jean tau soal penyakitnya. Jadi Jean tidak boleh berperilaku kalau Jean manganggap Lily sakit parah. Jean ingin sekali meringankan beban LiLy. Lily selau berusaha tegar di hadapan Jean padahal dia sedang menahan sakit. Sampai saat ini Jean tidak bisa memaafkan dirinya sendiri. Dia selalu berpikir ini semua gara-gara dia. Hidupnya dihantui rasa bersalah.
Hari ini Jean dan Lily pergi ke mall, Lily meminta Jean menemaninya jalan-jalan. Saat makan tak di sangka Lily jujur akan penyakitnya ke Jean. Jean lega akhirnya Lily mau jujur juga. Jean ingin jujur dengan ramalannya yang dulu ke Lily, tapi Jean tidak berani. Dia takut kalau Lily marah karena Jean tidak jujur dan marah karena Jean yang membuatnya seperti ini. Akhirnya Jean mengurungkan niatnya untuk jujur. Hari-hari dilalui Jean dengan di hantui rasa takut. Hari ini Jean janji mau menemani Lily ke rumah sakit. Dan Jean sudah membulatkan niatnya untuk berkata jujur. Karena Vino menasehati Jean supaya dia jujur pada Lily. Vino memang benar Jean harus jujur ke Lily percuma saja persahabatan mereka yang sudah terjalin lama, tapi ujung-ujungnya persahabatan itu di nodai dengan kebohongan. Persahabatan itu akan hancur. Jean sadar bahawa bagaimanapun Lily harus tau. Akhirnya saat pulang dari rumah sakit mereka sepakat untuk ke makan terlebih dahulu. Di tempat itu Jean pun jujur pada Lily. Ekspresi Lily mendengar itu biasa saja, gak ada sama sekali ekspresi sedih atau marah. Jean bingung, apa Lily hanya akting saja. Jean sudah tak memikirkan itu yang penting dia sudah jujur dan persahabatan mereka tidak dinodai dengan kebohongan.
Hari ini mereka Wisuda kelulusan. Mereka sudah melaksanakan UN. Dan nilai Jean, Lily dan Vino sangat memuaskan. Setelah acara wisuda. Mereka bertiga berfoto-foto dan setelah foto-foto mereka ketempat biasa mereka bersama. Yaitu dekat danau kecil belakang sekolah. Di sana mereka mengnang saat-saat indah bersama. Saat sedang asyik bercerita tiba-tiba Lily tergeletak lemas. Jean dan Vino kaget melihat Lily. Akhirnya Lily di bawa ke rumah sakit. Sampai disana Lily langsung di atasi oleh dokter. Kedua orang tua Lily cemas menunggu di luar. Tak cuma kedua orang tua Lily saja yang cemas tapi Jean dan Vino juga sangat cemas. Bahkan Jean sempat menitihkan air mata. Akhirnya setelah menunggu dokterpun keluar dari UGD. Wajah dokter itu seperti membawa kabar buruk. Dan tenyata benar dokter itu membawa kabar buruk. Lily sudah dipanggil oleh sang pencipta. Jean sangat terpukul. Dia menangis sejadi-jadinya. Vino berusaha menghibur tapi tidak bisa.
Siang hari Jean baru saja pulang dari pemakaman Lily. Dengan membawa sebuah kotak. Itu Jena dapat dari orang tua Lily. Jean tidak langsung membukanya. Kerena orang tua Lily berpesan supaya Jean membuka kotak itu di rumah. Sesampai di rumah Jean langsung membuka kotak hitam itu. Di situ terdapat kaset dan foto-foto mereka mulai kecil sampai mereka besar. Kaset itu berisi rekaman mereka saat sedang berlibur bertiga dengan Vino. Gak cuma itu di dalam kotak itu juga berisi sebuah surat. Jean membuka surat itu dan membacanya surat itu berisi.:
Jean tidak percaya denga yang Lily ceritakan bahwa Vino suka padanya. Awal mereka bertiga memulai percahabatan mereka punya perjajian kalau di antara merak bertiga gak boleh pacaran (CinLok) merak sepakat kalau mareka menjadi sahabat untuk selamanya. Awalnya mereka setuju. Dan saat kelas X semester genap Vino menyadari bahwa dia sayang pada Jean. Dan Vino jujur pada Lily, Lily sebenarnya ingin menghapus perjanjian itu. Namun Vino menolak karena dia takut kalau persahabatan mereka akan hancur. Lilypun menuruti. Lily merasa kalau Jean sabenarnya juga sayang pada Vino, namun Jean membohongi drinya. Jean orang yang keras kepala jadi Lily tidak bisa berbuat apa-apa. Selama kurang lebih Vino menyimpan persaan itu.
Jean sangat kaget membaca surat itu. Dan dalam hati Jean berjanji pada Lily akan melupakan perjajian itu. Jean juga menitihkan air mata saat membaca surat itu. Dan setelah usai di baca Jean berkata “I Love You, Lily White”.
Hari ini Jean sudah mulai kuliah. Dia akhirnya memutuskan untuk masuk ke Fakultas kedoteran. Awalanya dia ingin masuk ke Fakulas Hukum. Tapi tiba-tiba dia memutuskan untuk masuk ke fakultas kedoteran. Dia ingin menjadi dokter, karena dia ingin menyembuhkan orang-orang yang sperti Lily. Dan Vino mengambil jurusan bisnis. Setelah kematian Lily mereka menghapus perjajian itu, mereka menuruti kemauan Lily. Dan Vinopun menyatakan persaannya pada Jean tepat ulang tahun Lily, itu permintaan Lily pada Vino. Jeanpun menerima Vino sebagai pacarnya. Tepat pada ulang tahun Lily mereka resmi menjadi sepasang kekasih.
Setiap hari di sekolah banyak yang datang ke Jean. Terutama para cewek-ceweknya. Bukan gara-gara apa, mereka datang ke Jean hanya minta ramalkan saja. Gak Cuma Jean yang harus sabar, Lily juga harus sabar. Setiap istirahat Jean dan Lily tidak bisa langsung ke kantin karena Jean sudah di tunggu dengan teman-temannya yang tanya-tanya untuk di ramalkan. Jean menanggapi itu semua enjoy. Walau begitu Lily sahabat Jean tidak pernah di ramal oleh Jean. Lily tidak percaya dengan hal-hal seperti itu. Walaupun yang meramalkan dia adalah Jean sahabatnya sendiri.
Suatu hari Lily terlihat aneh. Dia terlihat lesu. Saat Jean selesai meramal temannya, tiba-tiba Lily meminta Jean untuk meramalnya. Jean kaget karena dia tau sahabatnya ini sangat tidak percaya dengan hal-hal seperti itu. Karena Jean sayang denga sahabatnya Jeanpun meramal Lily. Melihat hasil ramalan sahabatnya Jean tiba-tiba pucat. Lily melihat sahabatnya itu jadi ikut bingung. Dan Jeanpun mengatakan hasilnya. Kata Jean dari hasil ramalan, kehidupan Lily lancar-lancar saja. Mendengar itu Lily lega. Tapi wajah Jean masih saja pucat seperti orang ketakutan. Namun kali ini Lily tidak menyadari itu.
Sampai di rumah Jean langsung ke kamarnya. Dia langsung duduk di pojok kamarnya. Ekspresinya menunjukan ketakutan, bingung, dan merasa bersalah. Ternyata hasil ramalan Jean ke Lily sebenarnya tidak begitu, Jean melihat kalau Lily akan mendapat suatu penyakit dan menyebabkan Lily meninggal. Akhirnya Jean berpikiran kalau ramalannya salah. Jeanpun menjalani hidupnya seperti biasa.
Jean menjalani hari-harinya dengan sahabat tercintanya. Hingga mereka sekarang mereka hampir lulus mereka selalu bersama. Lily ingin meneruskan kuliah di kedoteran. Sedangkan Jean masih bingung. Saat ini mereka memang harus sudah memikirkan itu karena mereka sekarang sudah kelas XII. Dan Jean sudah tidak meramal lagi sejak kelas X dia meramal Lily dan hasilnya salah.
Hari ini gak seperti biasanya Jean datang lebih dulu dari Lily. Jean bangga karena dia bisa mengalahkan Lily. Ternyata bukan Jean yang datang pagi tapi Lily hari itu memang tidak masuk. Jean bingung karena tidak sperti biasanya Lily tidak masuk tanpa alasan. Pulang sekolah Jean langsung ke rumah Lily dan di sana pembantu Lily memberitahu Jean, bahwa Lily masuk rumah sakit. Jean sangat kaget. Akhirnya tanap banyak omong Jean langsung ke rumah sakit. Sampai di sana Jean melihat mama Lily, dan mama Lily memberitahu Jean kalau Lily sakit kanker darah. Jean tidak percaya dengan berita yang ia dengar. Mama Lily berpesan jangan sampai tau kalua Jean sudah tau soal penyakit yang di derita Lily, karena Lily gak mau kalau Jean sampai tau.
Pulang dari rumah sakit, Jean langsung ke kamar dan duduk di pojok kamarnya. Dia ingat dengan hasil ramalanya untuk saat mereka kelas X, dan itu terakhir kalinya Jean meramal karena Jean berpikir kalau ramalan itu salah. Dan sekarang ramalan itu terbukti benar. Jean sangat menyesal kenapa waktu itu Jean tidak jujur dengan ramalannya. Kalau Jean jujur pasti masih bisa di cegah. Jean sangat merasa bersalah. Dia merasa dirinya sangat bodoh. Jean terus menyalahkan dirinya. Dia terus mengurung diri di kamar dan Jean tidak masuk sekolah, Vino cemas dengan keadaan Jean dan Lily yang tiba-tiba tidak masuk. Vino juga sahabat Lily dan Jean, tapi Vino baru bersahabat dengan mereka berdua baru saat SMA. Walau Vino baru bersahabat saat SMA namun mereka sangat akrab. Dan hari ini vino di buat cemas karena dua sahabatnya tidak masuk. Pulang sekolah akhirnya Vino ke rumah Jean. Di sana dia mendapati Jean yang kusut lemas dan terlihat sedih. Vino berusaha menghibur. Dan memberi bantuan. Awalnya Jean tidak mau menceritakan masalahnya pada Vino. Namun Jeanpun membagi masalahnya pada Vino. Vinopun menasehari Jean supaya dia jujur pada Lily walau semua sudah terlambat, namun dari pada terus menutup-nutupi seperti ini. Persahabat mereka akan percuma saja jika dinodai kobohongan. Namun Jean tidak mau, di antara mereka bertiga Jean memang yang paling keras kepala. Vino tidak mau memaksa, dia takutnya Jean akan semakin marah padany karena emosi Jean masih belum terkontrol. Stelah ke rumah Jean, Vino menjenguk Lily.
Sudah tiga hari Lily di rumah sakit. Hari ini Lily sudah bisa sekolah lagi dan bisa pulang ke rumahnya. Walau Lily sudah bisa sekolah lagi badannya masih lemah. Jean tidak tega melihat Lily seperti itu. Tapi dia sudah janji pada orang tua Lily, kalau Lily jangan sampai tau kalau Jean tau soal penyakitnya. Jadi Jean tidak boleh berperilaku kalau Jean manganggap Lily sakit parah. Jean ingin sekali meringankan beban LiLy. Lily selau berusaha tegar di hadapan Jean padahal dia sedang menahan sakit. Sampai saat ini Jean tidak bisa memaafkan dirinya sendiri. Dia selalu berpikir ini semua gara-gara dia. Hidupnya dihantui rasa bersalah.
Hari ini Jean dan Lily pergi ke mall, Lily meminta Jean menemaninya jalan-jalan. Saat makan tak di sangka Lily jujur akan penyakitnya ke Jean. Jean lega akhirnya Lily mau jujur juga. Jean ingin jujur dengan ramalannya yang dulu ke Lily, tapi Jean tidak berani. Dia takut kalau Lily marah karena Jean tidak jujur dan marah karena Jean yang membuatnya seperti ini. Akhirnya Jean mengurungkan niatnya untuk jujur. Hari-hari dilalui Jean dengan di hantui rasa takut. Hari ini Jean janji mau menemani Lily ke rumah sakit. Dan Jean sudah membulatkan niatnya untuk berkata jujur. Karena Vino menasehati Jean supaya dia jujur pada Lily. Vino memang benar Jean harus jujur ke Lily percuma saja persahabatan mereka yang sudah terjalin lama, tapi ujung-ujungnya persahabatan itu di nodai dengan kebohongan. Persahabatan itu akan hancur. Jean sadar bahawa bagaimanapun Lily harus tau. Akhirnya saat pulang dari rumah sakit mereka sepakat untuk ke makan terlebih dahulu. Di tempat itu Jean pun jujur pada Lily. Ekspresi Lily mendengar itu biasa saja, gak ada sama sekali ekspresi sedih atau marah. Jean bingung, apa Lily hanya akting saja. Jean sudah tak memikirkan itu yang penting dia sudah jujur dan persahabatan mereka tidak dinodai dengan kebohongan.
Hari ini mereka Wisuda kelulusan. Mereka sudah melaksanakan UN. Dan nilai Jean, Lily dan Vino sangat memuaskan. Setelah acara wisuda. Mereka bertiga berfoto-foto dan setelah foto-foto mereka ketempat biasa mereka bersama. Yaitu dekat danau kecil belakang sekolah. Di sana mereka mengnang saat-saat indah bersama. Saat sedang asyik bercerita tiba-tiba Lily tergeletak lemas. Jean dan Vino kaget melihat Lily. Akhirnya Lily di bawa ke rumah sakit. Sampai disana Lily langsung di atasi oleh dokter. Kedua orang tua Lily cemas menunggu di luar. Tak cuma kedua orang tua Lily saja yang cemas tapi Jean dan Vino juga sangat cemas. Bahkan Jean sempat menitihkan air mata. Akhirnya setelah menunggu dokterpun keluar dari UGD. Wajah dokter itu seperti membawa kabar buruk. Dan tenyata benar dokter itu membawa kabar buruk. Lily sudah dipanggil oleh sang pencipta. Jean sangat terpukul. Dia menangis sejadi-jadinya. Vino berusaha menghibur tapi tidak bisa.
Siang hari Jean baru saja pulang dari pemakaman Lily. Dengan membawa sebuah kotak. Itu Jena dapat dari orang tua Lily. Jean tidak langsung membukanya. Kerena orang tua Lily berpesan supaya Jean membuka kotak itu di rumah. Sesampai di rumah Jean langsung membuka kotak hitam itu. Di situ terdapat kaset dan foto-foto mereka mulai kecil sampai mereka besar. Kaset itu berisi rekaman mereka saat sedang berlibur bertiga dengan Vino. Gak cuma itu di dalam kotak itu juga berisi sebuah surat. Jean membuka surat itu dan membacanya surat itu berisi.:
Hai peramal cantik,, Hehehehe...
Hai tau gak..?? Selama ini kita sahabatan aku gak tau kenapa kok kamu suka banget warna hitam. N sekarg aku tau kenapa..?? kamu khan cewek cuek, n gak rapi kayak aku mkanya kamu suka waran hitam biar kalau kaotor gak kilihatan apa lagi kalau baju hitam kalau belom di cuci gak kilhatan..? iya khan..?? dasar jorok kamu Jean. Ya walaupun begitu aq sayang sama sahabatku yang satu ini.
Heh... cewek bego... kamu jgan lagi menyalahkan drimu sendri tetng kepergianku dan penyakitku lagi... ok.?? Kamu pasti bingung knpa kok aq bisa tau. Ya khan..?? aq tau ini dari Vino, jgan marah sama dia, soalnya aq yg maksa dia buat cerita. Abisnya kamu kelihatan mrung kyak ada masalah tapi tiap aq tanya kamu mesti bilang gak kenapa-kenapa. Ya akhirnya aq tanya Vino..
Jean,, jujur aq seneng bgt kamu jujur. Benernya waktu kita kelas X, aku minta di ramalin itu, aku udah tau kalau aq sakit kanker darah, tapi aq gg percaya. Dan aq percaya sama kamu makanya aq minta diramalin sama kamu. Maaf aq gak jujur dari awal. Mungkin kamu sekarang marah sama aq. Maaf Jean,, aku gak mau jujur karena aq mau di perlakukan spt org sehat. Aq gak mau kalau kamu tau, dan kamu selalu kawatir sma aq. Aq bersyukur walau hidupku singkat aq, aq bisa kenal kamu sahabat terbaikku. Walaupun kita sering tengkar tapi begitulah proses. Kalau kita gak pernah tengkar aq gak mungkin tau kalau kamu itu gak suka di paksa dan di tekan. Kalau kita gak pernah tengkar kita gak mungkin tau sifat buruk kita masing-masing. Iya kahn..??
Oh ya Jean... Ternyata kamu punya penggemar rahasia lho... kamu tau Vino itu syang sama kamu. Aq tau kita udah pernah sepakat antara kita bertiga jangan sampai ada yang pacaran. Tapi kali ini lupakan perjanjian itu. Buka hatimu Jean... Dia sudah lama menanti. Aku tau kamu juga syang sama dia, tapi kamu gak mau nerima cintanya hanya gara-gara perjanjian konyol itu khan.?? Lupakan janji itu, dan terima Vino. Oke..??
Jean,, walaupun aq udah gak sama-sma kalian lagi. Ingat satu hal sampai kapanpun kamu adalah sahabat sejatiku. Aku gak bakal lupain kenangan kita Jean... dan kenal kamu dan Vino adalh anugrah terindah dalam hidupku. Walau hidupq hanya sbentar. Tapi aq senang dan bersyukur di umur yang singkat ini aq mendapat kebahagiaan dari kalian. I Love Peramal Cantik...
Nb: kamu jangan bandel ya..?? aku udah titipin kamu ke Vino... ^^
Lily ‘white’
Hai tau gak..?? Selama ini kita sahabatan aku gak tau kenapa kok kamu suka banget warna hitam. N sekarg aku tau kenapa..?? kamu khan cewek cuek, n gak rapi kayak aku mkanya kamu suka waran hitam biar kalau kaotor gak kilihatan apa lagi kalau baju hitam kalau belom di cuci gak kilhatan..? iya khan..?? dasar jorok kamu Jean. Ya walaupun begitu aq sayang sama sahabatku yang satu ini.
Heh... cewek bego... kamu jgan lagi menyalahkan drimu sendri tetng kepergianku dan penyakitku lagi... ok.?? Kamu pasti bingung knpa kok aq bisa tau. Ya khan..?? aq tau ini dari Vino, jgan marah sama dia, soalnya aq yg maksa dia buat cerita. Abisnya kamu kelihatan mrung kyak ada masalah tapi tiap aq tanya kamu mesti bilang gak kenapa-kenapa. Ya akhirnya aq tanya Vino..
Jean,, jujur aq seneng bgt kamu jujur. Benernya waktu kita kelas X, aku minta di ramalin itu, aku udah tau kalau aq sakit kanker darah, tapi aq gg percaya. Dan aq percaya sama kamu makanya aq minta diramalin sama kamu. Maaf aq gak jujur dari awal. Mungkin kamu sekarang marah sama aq. Maaf Jean,, aku gak mau jujur karena aq mau di perlakukan spt org sehat. Aq gak mau kalau kamu tau, dan kamu selalu kawatir sma aq. Aq bersyukur walau hidupku singkat aq, aq bisa kenal kamu sahabat terbaikku. Walaupun kita sering tengkar tapi begitulah proses. Kalau kita gak pernah tengkar aq gak mungkin tau kalau kamu itu gak suka di paksa dan di tekan. Kalau kita gak pernah tengkar kita gak mungkin tau sifat buruk kita masing-masing. Iya kahn..??
Oh ya Jean... Ternyata kamu punya penggemar rahasia lho... kamu tau Vino itu syang sama kamu. Aq tau kita udah pernah sepakat antara kita bertiga jangan sampai ada yang pacaran. Tapi kali ini lupakan perjanjian itu. Buka hatimu Jean... Dia sudah lama menanti. Aku tau kamu juga syang sama dia, tapi kamu gak mau nerima cintanya hanya gara-gara perjanjian konyol itu khan.?? Lupakan janji itu, dan terima Vino. Oke..??
Jean,, walaupun aq udah gak sama-sma kalian lagi. Ingat satu hal sampai kapanpun kamu adalah sahabat sejatiku. Aku gak bakal lupain kenangan kita Jean... dan kenal kamu dan Vino adalh anugrah terindah dalam hidupku. Walau hidupq hanya sbentar. Tapi aq senang dan bersyukur di umur yang singkat ini aq mendapat kebahagiaan dari kalian. I Love Peramal Cantik...
Nb: kamu jangan bandel ya..?? aku udah titipin kamu ke Vino... ^^
Lily ‘white’
Jean tidak percaya denga yang Lily ceritakan bahwa Vino suka padanya. Awal mereka bertiga memulai percahabatan mereka punya perjajian kalau di antara merak bertiga gak boleh pacaran (CinLok) merak sepakat kalau mareka menjadi sahabat untuk selamanya. Awalnya mereka setuju. Dan saat kelas X semester genap Vino menyadari bahwa dia sayang pada Jean. Dan Vino jujur pada Lily, Lily sebenarnya ingin menghapus perjanjian itu. Namun Vino menolak karena dia takut kalau persahabatan mereka akan hancur. Lilypun menuruti. Lily merasa kalau Jean sabenarnya juga sayang pada Vino, namun Jean membohongi drinya. Jean orang yang keras kepala jadi Lily tidak bisa berbuat apa-apa. Selama kurang lebih Vino menyimpan persaan itu.
Jean sangat kaget membaca surat itu. Dan dalam hati Jean berjanji pada Lily akan melupakan perjajian itu. Jean juga menitihkan air mata saat membaca surat itu. Dan setelah usai di baca Jean berkata “I Love You, Lily White”.
Hari ini Jean sudah mulai kuliah. Dia akhirnya memutuskan untuk masuk ke Fakultas kedoteran. Awalanya dia ingin masuk ke Fakulas Hukum. Tapi tiba-tiba dia memutuskan untuk masuk ke fakultas kedoteran. Dia ingin menjadi dokter, karena dia ingin menyembuhkan orang-orang yang sperti Lily. Dan Vino mengambil jurusan bisnis. Setelah kematian Lily mereka menghapus perjajian itu, mereka menuruti kemauan Lily. Dan Vinopun menyatakan persaannya pada Jean tepat ulang tahun Lily, itu permintaan Lily pada Vino. Jeanpun menerima Vino sebagai pacarnya. Tepat pada ulang tahun Lily mereka resmi menjadi sepasang kekasih.
Pengertian JAVA ::
Java adalah sebuah teknologi yang diperkenalkan oleh Sun Microsystems pada pertengahan tahun 1990. Menurut definisi dari Sun, Java adalah nama untuk sekumpulan teknologi untuk membuat dan menjalankan perangkat lunak pada komputer standalone ataupun pada lingkungan jaringan. Kita lebih menyukai menyebut Java sebagai sebuah teknologi dibanding hanya sebuah bahasa pemrograman, karena Java lebih lengkap dibanding sebuah bahasa pemrograman konvensional. Teknologi Java memiliki tiga komponen penting, yaitu:
· Programming-language specification
· Application-programming interface
· Virtual-machine specification
Java Moklet ::
Mengenai JAVA MOKLET saya pribadi masih belum ada bayangan akan di bawa kemana JAVA MOKLET ini. Untuk awal saya ingin Java ini bisa menjadi suati ekstrakulikuler di moklet supaya para siswa/i Moklet bisa mendalami lebih lagi tetang Java ini...
Tunggu selanjutnya ...
byee...
Thomas atau yang akrab di panggil Thom ini salah satu mahasiswa di Universitas ternama di Jakarta. Thomas cowok yang cuek dan dingin, walau begitu banyak kaum hawa yang tertarik pda Thomas karena Thomas cowok yang keren, ganteng, dan cerdas. Sayangnya Thomas tak melirik satu gadis yang suka padanya, malah cenderung Thomas tidak peduli pada mereka. Kerena Thomas gak suka tipe cewek yang suka kegenitan seperti cewek2 yang selalu mendekatinya. Cewek-cewek di kampus Thomas banyak yang tergila-gila dengan Thomas, kecuali Alexi. Alexi atau kerap di panggil Lexi ini cewek yang cerdas, mandiri, cuek, dan dia pendiam. Lexi cewek yanng sangat menjaga harga dirinya. Dia di kenal cewek alim, walau begitu Lexi tidak merasa terganggu. Memang Lexi sangat taat, teman2 di sekelilingnya memiliki pergaulan yang buruk namun dia tidak terpengaruh. Lexi sangat rajin beribadah dan dia juga aktif dalam pelayanan di gerejanya. Walau begitu dia kurang ramah dengan lingkungan kampusnya. Dia bisa di bilang sangat cuek, gak ada cowok yang bersikap tidak sopan padanya. Kerena selain tidak berani tidak mungkin cowok2 di kampusnya mau mendekati cewek yang sangat alim seperti Lexi. Lexi selalu sendri kalau di kampus, kerjanya hanya membaca buku di perpus walaupun dia makan di kantin Lexi juga selalu menyendiri. Lexi memang cewek yang tertutup. Tak ada satu orangpun yang yang tau dimana Lexi tinggal dan tidak ada yang tau gimana Lexi sebenarnya. Sebetulnya banyak cowok2 yang kagum pada Lexi namun mereka takut untuk mendekati Lexi.
Lexi dan Thom memiliki kesamaan yaitu cuek. Walaupun banyak cewek yang suka pada Thom, tapi tak sedikitpun Thom melirik mereka. Thom sangat cuek sekali. Thom memang tipe cowok yang ideal. Thom pintar, kaya, keren, dan tampangnya ganteng. Gak ada cewek yang bisa nolak dia, kecuali Lexi. Lexi sama kali tidak tertarik pada Thom. Thom juga terlihat cuek dengan Lexi karena mereka berdua selalu saingan nilai. Thom dan Lexi selalu mendapat nilai yang bagus. Sejak itu lha dosen2 selalu mengatakan bahwa mereka berdua pasangan yang cocok. Saat di katakan begitu pasti secara langsung mereka menatap sinis pada dosen tersebut. Banyak dosen yang di buat diam tanpa kata karena tatapan mereka.
Karena kelulusan sekolah tingkat SMA akan segera datang seperti biasa setiap kampus bermulai untuk promosi. Dan tahun ini lagi2 kampus Lexi dan Thom mengadakan lomba cerdas cermat. Lexi dan Thom di pilih untuk menjadi panitia. Dan yang kerennya lagi mereka satu tim. Yang pasti tugas itu malapetaka untuk mereka berdua. Awal2 mereka tidak saling bicara, bahkan mereka bersaing untuk menjadi yang terbaik. Mereka selalu begitu jika bersatu, dan dosen2 mengetahui itu. Tapi sepertinya dosen2 mereka memiliki maksud untuk mendekatkan mereka. Menurut dosen2 mereka itu psangan yang cocok. Padahal mereka setiap bersama selalu perang dingin.
Tugas kali ini sangat merepotkan bagi mereka, karena mereka juga harus menyiapkan lomba, pensi, dll. Hampir setiap hari Lexi dan Thom pulang malam untuk tugas itu. Dan selama mereka satu tim mereka selalu saja berdiam-diaman. Tidak seperti biasanya Lexi berdiam diri, tapi diamnya kali ini berbeda. Lexi diam seperti menahan sakit. Dan tanpa di duga Thom memperhatikan itu. Sangat mengejutkan sekali. Tapi tetap saja Thom berlagak sok cuek. Sore harinya Thom pulang dulu sedang Lexi masih ingin tetap tinggal untuk mengerjakan tugasnya. Hari itu Lexi pulang lebih malam dari biasanya. Lexi hari itu menyelesaikan tugas2nya dengan tampang lesu tanpa tenaga tidak sperti biasanya. Berbeda dengan Lexi, Thom di rumah tampak gelisah sekali. Akhirnya Thompun memutuskan untuk kembali lagi ke kampus. Saat tiba di kampus Thom lega karena Lexi tampak sedang asyik kerja tugasnya. Saat Thom membalikan badan terdengar suara orang jatuh. Dan ternyata Lexi jatuh pingsan. Tanpa pikir panjang Thom langsung membawa Lexi ke UKS. Untung saja masih ada yang kuliah sore jadi UKS masih buka. Tak lama Lexi sadarkan diri. Thom sangat panik, jadi saat Lexi bangun Thom langsung mengintrogasi Lexi. Ternyata Lexi kecapekan dan dia belum makan sama sekali. Lexipun di antar Thom pulang. Di jalan mereka banyak cerita2. Mereka mulai akrab. Eittsss... baru Thom lho yang tau rumah Lexi. Rumah Lexi seperi istana. Dan saat itu juga menyadari mereka mempunyai banyak kesamaan. Tapi ada satu yang membedakan. Lexi sangat taat agama, sedang Thom tidak. Karena Thom sedang merasakan kekecewaan pada Tuhan, karena orang tuanya tidak harmonis doa Thom belum di kabulkan Tuhan sampai sekarang dia kuliah. Itu lha yang menyebabkan Thom kecewa pada Tuhan. Padahal dulu dia taat sekali pada agama, begitupun orng tuanya, namun sejak orang tuanya sukses dan adik Thom meninggal orang tua Thom berubah. Orang tua selalu berpikir bahwa uang berkuasa.
Saat lexi tau kisah Thom itu, Lexi tidak berani menasehati. Padahal Lexi selalu menasehati orang2 seperti Thom. Tapi kali ini Lexi hanya mendengarkan saja. Sejak itu mereka berdua akrab tidak pernah lagi bertengkar dan saingan malah mereka bekerja sama dengan baik. Melihat itu dosen2 di situ kaget dan senang karena mereka sudah baikan. Menurut dosen2 Lexi dan Thom, mereka sukses menjadi mak comblang mereka berdua. Semakin hari mereka semakin kompak. Thom sudah mulai berubah. Thom mulai mau ikut ke gereja dengan Lexi, walau tetap ada kekecewaan dalam hati Thom. Tapi paling tidak Thom sudah mau untuk ke gerja lagi, walaupun selama ibadah Thom tidak pernah mengikutinya dengan serius. Dia mau ikut karena tidak enak jika menolak ajakan Lexi. Semakin lama Thom semakin dekat sekali dengan Lexi.
Pensi tidak lama lagi akan di laksanakan itu tandanya kerja sma antara Lexi dan Thom akan selesai. Detik2 hari pensi Thom sedikit aneh, Thom terlihat murung. Lexi tidak berani menanyai Thom, Lexi berpikir bahwa saat ini Thom butuh waktu sendiri. Besok pensi akan dilaksanakan. Hari sebelum pensi tepat hari sabtu, banyak muda-mudi yang jalan2 dengan pasangannya, termasuk teman2 Lexi dan Thom. Mungkin yang tidak ngedate hari itu hanya Thom dan Lexi. Lexi hanya berdiam diri di kamarnya. Sedangkan Thom hanya memandangi alkitab yang ada di mejanya dan pasnya lagi ada fotonya dengan keluarganya di samping alitab itu. Saat melihat itu tiba2 Thom ingat perkataan Lexi saat ia sharing di remasa (persekutuan), bahwa jawaban Tuhan tidak secepat roket, semua belum tentu dapat Tuhan jawab dengan cepat dan semua itu butuh proses. Thom langsung sadar bahwa tindakannya selama ini salah. Tuhan bukan tidak sayang pada Thom, tapi Tuhan punya rencana lain untuk keluarganya. Thom merasa bersyukur bisa mengenal seorang Lexi. Dan Thom akan sangat bersyukur lagi jika Lexi bisa menjadi miliknya. Sejak kedekatannya Thom merasa nyaman dengan Lexi. Tapi Thom takut untuk mengutarakan perasaannya pada Lexi.
Semakin hari Thom dan Lexi semakin dekat, walau pensi telah berakhir. Kedekatan mereka membuat kaget warga kampus. Karena semua orang tau bahwa mereka berdua sangat cuek dan dingin. Mereka sebenarnya punya perasaan yang sama saling sayang dan saling membutuhkan satu sama lainnya, tapi bodohnya mereka tidak ada yang berani mengatakan perasaan mereka. Mereka terlalu JAIM dan terlalu GENGSI. Tapi Thom ingin sekali menyatakan perasaannya pada Lexi. Tapi tetap aja Thom takut di tolak, takut kalau nantinya Lexi akan musuhin dia. Akhirnya Thom menunda semua itu, mereka tetap seperti biasa tetap akrab. Bahkan makin hari mereka makin dekat layaknya sepasang kekasih.
Tak lama kemudian Thom sudah tidak tahan menahan perasaannya terhadap Lexi. Dan akhirnya Thom membulatkan tekat dan keberanian untuk menyatakan rasa sayangnya. Malam ini tak di sangka tiba-tiba Thom berinisiatif sendiri dia ikut ke gereja, padahal selama ini Lexi harus membujuk dulu baru mau. Lexi saat itu sangat kaget dan dia senang sekali karena akhirnya Thom mau datang ke gereja lagi, sesuai keinginannya sendiri. Itu suatu kebanggaan untuk Lexi karena dapat mengubahkan Thom. Dan malam itu Thom janji untuk menjemput Lexi. Dan yang anehnya lagi Lexi kali itu berdandan tidak seperti biasanya. Layaknya orang mau ngedate. Lexi menggunakan Dress mini berwarna putih dengan celana jeans ketat panjang. Dan menggunakan make up minimalis. Lexi terlihat cantik, sudah dasarnya cantik dengan dandanan sperti itu Lexi semakin terlihat cantik. Tak hanya Lexi yang berdandan rapi Thom juga berdandan walau dia seorang pria tapi gak ada salahnya pria berdandan. Kali itu Thom menggunakan kemeja yang rapi tapi tetap terlihat modis. Thom kali itu benar-benar terlihat keren. Memang mereka berdua dasarnya cantik dan ganteng. Terus berdandan seperti itu semakin sempurna penampilan mereka. Mereka benar-benar serasi. Mereka sama-sama menggunakan baju putih. Dan sesampai di rumah Lexi, Thom terpesona dengan penampilan Lexi begitupun Lexi. Sampai-sampai mereka tak sadar bahwa saat itu mereka saling bertatapan dan akhirnya Lexi yang mengakhiri aksi tatapan itu. Dan saat itu mereka sama-sama malu. Tak di sangka saat di jalan Thom memuji Lexi kalau malam ini Lexi terlihat cantik. Pipi Lexipun merona merah. Gak Cuma Lexi Thom juga tersipu malu akhirnya mereka hanya diam di perjalanan. Dan sampai di gereja mereka tetap diam. Ibadah selesaipun mereka tetap diam. Mereka masih malu dengan tindakan dari Thom tadi. Thom tidak langsung mengantar Lexi, tapi Lexi di ajak di sebuah restaurant yang romantis sekali. Lexi saat itu bingung karena sebelumnya Thom tidak memberi tau apa-apa pada Lexi. Tapi Lexi hanya bisa pasrah dengan semuanya. Dan Lexi di ajak ke meja yang sudah di pesan oleh Thom untuk malam itu. Itu makan malam yang romantis. Tak di sangka Thom menyatakan cintanya pada Lexi. Saat itu Lexi sangat kaget, Lexi gak dapat mengingkari lagi kalau dia juga sayang sama Thom. Sejak malam itu merekapun resmi menjadi sepasang kekasih. Setelah makan malam Thom mengajak Lexi ke kampus dan Lexi di ajak di atas gedung kampus untuk melihat suasana malam kota dan suasana langit malam yang indah bagi mereka berdua. Malam itu mereka saling curhat, tapi ada pertanyaan Lexi yang sedikit aneh. Lexi bertanya pada Thom apa kenginan Thom sekarang dan Thom mengatakan bahwa Thom ingin selalu bersama Lexi dan Thom juga berharap Tuhan mengabulkan doanya kali ini, semestinya Lexi bahagia mendengar perkataan itu, namun ekspresi Lexi kali ini seperti orang ketakutan. Thom menyadari keanehan itu tapi Lexi pintar sekali menyangkal, dengan mudahnya Thompun percaya. Merakapun saling curhat hingga malam. Untung saja orang tua Lexi tidak curiga. Sejak saat itu Thom selalu mengatar jemput Lexi kuliah. Mereka berdua merupakan pasangan baru di kampus mereka, tapi banyak warga kampus yang iri pada pasangan ini. Semakin hari pasangan ini semakin kompak dan romantis. Bahkan sekarang mereka sama-sama pelayanan di gereja Lexi, dan Thom sudah menerima Yesus sebagai juruslamatnya. Tak hanya warga kampus yang setuju dengan hubungan mereka kedua orang tua mereka juga menyetujui. Sejak berubahnya Thom keluarga Thom juga di ubahkan doa Thom pun terjawab sudah. Keluarga Thom sudah kembali seperti dulu lagi. Banyak mujizat yang terjadi antara Lexi dan Thom, bahkan bagi kedua orang tua mereka hubungan Lexi dan Thom ini membawa banyak berkat.
Tak tau mengapa hari ini ada yang aneh pada Lexi, dia sering terlihat lesu dan murung. Setiap Thom tanya kenapa, dia selalu menjawab tidak ada apa-apa. Tidak hanya Lexi yang sering begitu tapi kedua orang tua Lexi dan kakak cowok Lexi juga. Perubahan itu sangat di rasakan pada Thom karena Thom sering sekali main ke rumah Lexi. Bahkan yang biasanya kakak Lexi percayakan adiknya pada Thom sekarang sedikit khawatir. Thom sangat bingung dengan yang terjadi pada lexi dan keluarganya. Dan suatu hari kakak Lexi menelepon Thom supaya tidak menjemput lexi, dan ternyata hari itu Lexi tidak masuk kuliah. Di kampus Thom sangat bingung. Segala materi yang di berikan pada dosennya, tidak Thom perhatikan. Akhirnya Thom memutuskan untuk ke rumah Lexi setelah selesai kuliah. Saat Thom tiba di rumah Lexi rumah Lexi dalam keadaan kosong, yang ada hanya para pembantu2nya Lexi saja. Saat itu Thom sangat gelisah dan bingung, perasaannya tidak enak. Saat Thom keluar dari halaman rumah Lexi seorang pembantu Lexi yang telah mengurus Lexi sejak kecil keluar menemui Thom dan dia memberi tahu kepada Thom bahwa lexi di rawat di rumah sakit. Tanpa basa-basi Thom langsung melajukan mobilnya menuju rumah sakit. Sesampai di rumah sakit Thom mendapati Lexi terbaring lemah di ranjang di situ ada kakak lexi yang menjaga. Keluarga Lexi sudah tidak bisa menutupi penyakit Lexi, hari itu Thom baru mengtahui bahwa kekasihnya mengidap penyakit kanker darah dan sudah stadium 3. Oleh sebab itu Lexi tidak mau berhubungan dengan yang namanya percintaan, karena ia tak mau menyakiti orang yang dia sayang tapi kali ini Lexi benar-benar sayang pada Thom. Dan Lexi mau mengubahkan hidup Thom, dan Lexi akan pergi dengan Tenang jika Thom mau kembali menerima Yesus sebagai juru slamatnya.
Hari itu Thom benar-benar kacau. Sempat ia marah pada Yesus namun wajah Lexi membayanginya, senyum Lexi, perkataan Lexi, kecerian Lexi saat pelayanan, dll karena itu Thom tidak mau mengulangi kesalahan yang pernah ia lakukan untuk kedua kalinya. Walau sekacau apapun Thom tidak mau untuk pergi lagi dari Yesus. Setelah di rawan 3 hari Lexipun pulang dan memulai harinya seperti biasa. Hati Thom terasa perih namun Thom tidak mau memperlihatkan kesedihannya di hadapan Lexi. Thom mau di detik-detik terakhirnya ini dia bisa membuat senang Lexi dan membuat pertemuan mereka ini sangat berkesan. Enam bulan sudah mereka lewati sejak penyakit Lexi di ketahui. Thom semakin perhatian, mereka berdua semakin aktif dalam pelayanan di gereja mereka. Lexi mau di saat-saat terakhirnya ini dia memberikan hidupnya sepenuhnya untuk Tuhan, Thom juga berjanji akan melakukan hal yang sama karena dia tidak mau masuk ke lubang hitam di masa lalunya. Thom sangat bersyukur dapat bertemu dengan Lexi berkat Lexi dia dapat kembali pada Yesus.
Semakin hari sakit yang di derita oleh Lexi semakin parah. Dia semakin lemas, sering anemia, perdarahan, sering mersakan nyeri tulang. Melihat itu rasanya Thom ingin menggantikan posisi Lexi tapi itu tak mungkin bisa yang bisa di lakukan Thom sekarang adalah membuat Lexi selalu tersenyum. Sekarang kanker Lexi sudah memasuki stadium 4, Lexi menolak untuk operasi. Thom dan orang tuanya tidak bisa memaksa Lexi untuk operasi. Yang dapat Thom lakukan hanyalah membuat Lexi tersenyum.
Dua bulan berikutnya Lexi lagi-lagi masuk rumah sakit kali ini dia benar-benar kritis. Setiap hari Thom selalu menjaga Lexi di rumah sakit. Hari itu Thom menginap di rumah sakit untuk menjaga Lexi. Malam itu sungguh istimewa karena mereka berdua SaTe (Saat Teduh) bersama, malam itu mereka benar-benar merasakan hadirat Tuhan yang begitu luar biasa, mereka saling mendoakan dan menguatkan. Malam itu mereka habiskan dengan worship, sharing, dll. Malam itu begitu luar biasa. Hari semakin larut Lexi pun tidur. Tidur dengan persaan tenang. Namun malam itu Thom gelisah. Banyak pikiran buruk yang terlintas di benak Thom. Walau Thom sudah SaTe (Saat Tedu) tapi Thom berdoa lagi supaya ia dapat tenang dan berpikir jernih. Setelah doa Thom pun tidur. Keesokan harinya Lexi terlebih dahulu bangun. Pagi itu Lexi memaksa untuk pulang karena ia sudah tidak betah ada di rumah sakit. Akhirnya dengan sangat terpaksa dokter membolehkan Lexi pulang. Hari itu pula Lexi mengajak Thom ke atas gedung kampus mereka. Mereka berdua memang sering ketempat itu karena Lexi senang melihat bintang. Malam itu mereka melihat bintang dari atas gedung. Dan ada sesuatu yang aneh malam itu Lexi berpesan pada Thom agar tetap pelayanan dan tetap hidup dalam Tuhan walau nantinya ia akan pergi. Thom hanya berjanji. Saat di ajak Thom pulang Lexi menolak. Lexi tidur di pundak Thom. Thom sangat kasihan pada Lexi. Tak lama Thompun menangis. Saat hari semakin malam Lexi mengucapkan sesuatu untuk Thom, Lexi berkata “Thom aku sayang kamu tapi ada yang jauh menyayangi dari pada aku atau siapapun dia adalah Yesus, Jesus Loves You.” Setelah mengatakan itu Lexi langsung pingsan lemas. Ternyata itu adalah kata-kata terakhir untuk Thom. Thom sangat sedih akan kepergian Lexi. 3 bulan setelah Lexi pergi Thom bisa keluar dari kesedihannya, ia pun kembali bersemangat. Thom mulai pelayanan. Bahkan Thom menjadi gembala pelajar di gerejanya. Itu semua ia lakukan agar perjuangan Lexi dalam mengubah hidupnya tidak sia-sia. Banyak hal luar biasa yang dia alami. Walau awal bertemu dengan Lexi tidak manis namun bagi Thom pertemuannya dengan Lexi sangat mengesankan. Dan Thom berjanji bahwa ia tidak akan kembali ke lubang hitam yang dulu lagi. Pertemuan yang kilat itu sangat mengesankan untuk mereka semua. Malam terakhir itu sangat mengsankan. Mereka saling kenal saja sudah mengesankan, karena dari pertemuan itu Thom dapat di selamatkan. Walaupun Lexi sudah tidak ada lagi namun jasa-jasa cewek itu akan selalu tersimpan karena berkat dia Thom di selamatkan tak hanya Thom, banyak teman-temannya kembali pada Tuhan karena Lexi. Tidak ada orang yang dapat melupakan Lexi. Lexi selalu berkata pada semua orang “Jesus Loves You”.
Lexi dan Thom memiliki kesamaan yaitu cuek. Walaupun banyak cewek yang suka pada Thom, tapi tak sedikitpun Thom melirik mereka. Thom sangat cuek sekali. Thom memang tipe cowok yang ideal. Thom pintar, kaya, keren, dan tampangnya ganteng. Gak ada cewek yang bisa nolak dia, kecuali Lexi. Lexi sama kali tidak tertarik pada Thom. Thom juga terlihat cuek dengan Lexi karena mereka berdua selalu saingan nilai. Thom dan Lexi selalu mendapat nilai yang bagus. Sejak itu lha dosen2 selalu mengatakan bahwa mereka berdua pasangan yang cocok. Saat di katakan begitu pasti secara langsung mereka menatap sinis pada dosen tersebut. Banyak dosen yang di buat diam tanpa kata karena tatapan mereka.
Karena kelulusan sekolah tingkat SMA akan segera datang seperti biasa setiap kampus bermulai untuk promosi. Dan tahun ini lagi2 kampus Lexi dan Thom mengadakan lomba cerdas cermat. Lexi dan Thom di pilih untuk menjadi panitia. Dan yang kerennya lagi mereka satu tim. Yang pasti tugas itu malapetaka untuk mereka berdua. Awal2 mereka tidak saling bicara, bahkan mereka bersaing untuk menjadi yang terbaik. Mereka selalu begitu jika bersatu, dan dosen2 mengetahui itu. Tapi sepertinya dosen2 mereka memiliki maksud untuk mendekatkan mereka. Menurut dosen2 mereka itu psangan yang cocok. Padahal mereka setiap bersama selalu perang dingin.
Tugas kali ini sangat merepotkan bagi mereka, karena mereka juga harus menyiapkan lomba, pensi, dll. Hampir setiap hari Lexi dan Thom pulang malam untuk tugas itu. Dan selama mereka satu tim mereka selalu saja berdiam-diaman. Tidak seperti biasanya Lexi berdiam diri, tapi diamnya kali ini berbeda. Lexi diam seperti menahan sakit. Dan tanpa di duga Thom memperhatikan itu. Sangat mengejutkan sekali. Tapi tetap saja Thom berlagak sok cuek. Sore harinya Thom pulang dulu sedang Lexi masih ingin tetap tinggal untuk mengerjakan tugasnya. Hari itu Lexi pulang lebih malam dari biasanya. Lexi hari itu menyelesaikan tugas2nya dengan tampang lesu tanpa tenaga tidak sperti biasanya. Berbeda dengan Lexi, Thom di rumah tampak gelisah sekali. Akhirnya Thompun memutuskan untuk kembali lagi ke kampus. Saat tiba di kampus Thom lega karena Lexi tampak sedang asyik kerja tugasnya. Saat Thom membalikan badan terdengar suara orang jatuh. Dan ternyata Lexi jatuh pingsan. Tanpa pikir panjang Thom langsung membawa Lexi ke UKS. Untung saja masih ada yang kuliah sore jadi UKS masih buka. Tak lama Lexi sadarkan diri. Thom sangat panik, jadi saat Lexi bangun Thom langsung mengintrogasi Lexi. Ternyata Lexi kecapekan dan dia belum makan sama sekali. Lexipun di antar Thom pulang. Di jalan mereka banyak cerita2. Mereka mulai akrab. Eittsss... baru Thom lho yang tau rumah Lexi. Rumah Lexi seperi istana. Dan saat itu juga menyadari mereka mempunyai banyak kesamaan. Tapi ada satu yang membedakan. Lexi sangat taat agama, sedang Thom tidak. Karena Thom sedang merasakan kekecewaan pada Tuhan, karena orang tuanya tidak harmonis doa Thom belum di kabulkan Tuhan sampai sekarang dia kuliah. Itu lha yang menyebabkan Thom kecewa pada Tuhan. Padahal dulu dia taat sekali pada agama, begitupun orng tuanya, namun sejak orang tuanya sukses dan adik Thom meninggal orang tua Thom berubah. Orang tua selalu berpikir bahwa uang berkuasa.
Saat lexi tau kisah Thom itu, Lexi tidak berani menasehati. Padahal Lexi selalu menasehati orang2 seperti Thom. Tapi kali ini Lexi hanya mendengarkan saja. Sejak itu mereka berdua akrab tidak pernah lagi bertengkar dan saingan malah mereka bekerja sama dengan baik. Melihat itu dosen2 di situ kaget dan senang karena mereka sudah baikan. Menurut dosen2 Lexi dan Thom, mereka sukses menjadi mak comblang mereka berdua. Semakin hari mereka semakin kompak. Thom sudah mulai berubah. Thom mulai mau ikut ke gereja dengan Lexi, walau tetap ada kekecewaan dalam hati Thom. Tapi paling tidak Thom sudah mau untuk ke gerja lagi, walaupun selama ibadah Thom tidak pernah mengikutinya dengan serius. Dia mau ikut karena tidak enak jika menolak ajakan Lexi. Semakin lama Thom semakin dekat sekali dengan Lexi.
Pensi tidak lama lagi akan di laksanakan itu tandanya kerja sma antara Lexi dan Thom akan selesai. Detik2 hari pensi Thom sedikit aneh, Thom terlihat murung. Lexi tidak berani menanyai Thom, Lexi berpikir bahwa saat ini Thom butuh waktu sendiri. Besok pensi akan dilaksanakan. Hari sebelum pensi tepat hari sabtu, banyak muda-mudi yang jalan2 dengan pasangannya, termasuk teman2 Lexi dan Thom. Mungkin yang tidak ngedate hari itu hanya Thom dan Lexi. Lexi hanya berdiam diri di kamarnya. Sedangkan Thom hanya memandangi alkitab yang ada di mejanya dan pasnya lagi ada fotonya dengan keluarganya di samping alitab itu. Saat melihat itu tiba2 Thom ingat perkataan Lexi saat ia sharing di remasa (persekutuan), bahwa jawaban Tuhan tidak secepat roket, semua belum tentu dapat Tuhan jawab dengan cepat dan semua itu butuh proses. Thom langsung sadar bahwa tindakannya selama ini salah. Tuhan bukan tidak sayang pada Thom, tapi Tuhan punya rencana lain untuk keluarganya. Thom merasa bersyukur bisa mengenal seorang Lexi. Dan Thom akan sangat bersyukur lagi jika Lexi bisa menjadi miliknya. Sejak kedekatannya Thom merasa nyaman dengan Lexi. Tapi Thom takut untuk mengutarakan perasaannya pada Lexi.
Semakin hari Thom dan Lexi semakin dekat, walau pensi telah berakhir. Kedekatan mereka membuat kaget warga kampus. Karena semua orang tau bahwa mereka berdua sangat cuek dan dingin. Mereka sebenarnya punya perasaan yang sama saling sayang dan saling membutuhkan satu sama lainnya, tapi bodohnya mereka tidak ada yang berani mengatakan perasaan mereka. Mereka terlalu JAIM dan terlalu GENGSI. Tapi Thom ingin sekali menyatakan perasaannya pada Lexi. Tapi tetap aja Thom takut di tolak, takut kalau nantinya Lexi akan musuhin dia. Akhirnya Thom menunda semua itu, mereka tetap seperti biasa tetap akrab. Bahkan makin hari mereka makin dekat layaknya sepasang kekasih.
Tak lama kemudian Thom sudah tidak tahan menahan perasaannya terhadap Lexi. Dan akhirnya Thom membulatkan tekat dan keberanian untuk menyatakan rasa sayangnya. Malam ini tak di sangka tiba-tiba Thom berinisiatif sendiri dia ikut ke gereja, padahal selama ini Lexi harus membujuk dulu baru mau. Lexi saat itu sangat kaget dan dia senang sekali karena akhirnya Thom mau datang ke gereja lagi, sesuai keinginannya sendiri. Itu suatu kebanggaan untuk Lexi karena dapat mengubahkan Thom. Dan malam itu Thom janji untuk menjemput Lexi. Dan yang anehnya lagi Lexi kali itu berdandan tidak seperti biasanya. Layaknya orang mau ngedate. Lexi menggunakan Dress mini berwarna putih dengan celana jeans ketat panjang. Dan menggunakan make up minimalis. Lexi terlihat cantik, sudah dasarnya cantik dengan dandanan sperti itu Lexi semakin terlihat cantik. Tak hanya Lexi yang berdandan rapi Thom juga berdandan walau dia seorang pria tapi gak ada salahnya pria berdandan. Kali itu Thom menggunakan kemeja yang rapi tapi tetap terlihat modis. Thom kali itu benar-benar terlihat keren. Memang mereka berdua dasarnya cantik dan ganteng. Terus berdandan seperti itu semakin sempurna penampilan mereka. Mereka benar-benar serasi. Mereka sama-sama menggunakan baju putih. Dan sesampai di rumah Lexi, Thom terpesona dengan penampilan Lexi begitupun Lexi. Sampai-sampai mereka tak sadar bahwa saat itu mereka saling bertatapan dan akhirnya Lexi yang mengakhiri aksi tatapan itu. Dan saat itu mereka sama-sama malu. Tak di sangka saat di jalan Thom memuji Lexi kalau malam ini Lexi terlihat cantik. Pipi Lexipun merona merah. Gak Cuma Lexi Thom juga tersipu malu akhirnya mereka hanya diam di perjalanan. Dan sampai di gereja mereka tetap diam. Ibadah selesaipun mereka tetap diam. Mereka masih malu dengan tindakan dari Thom tadi. Thom tidak langsung mengantar Lexi, tapi Lexi di ajak di sebuah restaurant yang romantis sekali. Lexi saat itu bingung karena sebelumnya Thom tidak memberi tau apa-apa pada Lexi. Tapi Lexi hanya bisa pasrah dengan semuanya. Dan Lexi di ajak ke meja yang sudah di pesan oleh Thom untuk malam itu. Itu makan malam yang romantis. Tak di sangka Thom menyatakan cintanya pada Lexi. Saat itu Lexi sangat kaget, Lexi gak dapat mengingkari lagi kalau dia juga sayang sama Thom. Sejak malam itu merekapun resmi menjadi sepasang kekasih. Setelah makan malam Thom mengajak Lexi ke kampus dan Lexi di ajak di atas gedung kampus untuk melihat suasana malam kota dan suasana langit malam yang indah bagi mereka berdua. Malam itu mereka saling curhat, tapi ada pertanyaan Lexi yang sedikit aneh. Lexi bertanya pada Thom apa kenginan Thom sekarang dan Thom mengatakan bahwa Thom ingin selalu bersama Lexi dan Thom juga berharap Tuhan mengabulkan doanya kali ini, semestinya Lexi bahagia mendengar perkataan itu, namun ekspresi Lexi kali ini seperti orang ketakutan. Thom menyadari keanehan itu tapi Lexi pintar sekali menyangkal, dengan mudahnya Thompun percaya. Merakapun saling curhat hingga malam. Untung saja orang tua Lexi tidak curiga. Sejak saat itu Thom selalu mengatar jemput Lexi kuliah. Mereka berdua merupakan pasangan baru di kampus mereka, tapi banyak warga kampus yang iri pada pasangan ini. Semakin hari pasangan ini semakin kompak dan romantis. Bahkan sekarang mereka sama-sama pelayanan di gereja Lexi, dan Thom sudah menerima Yesus sebagai juruslamatnya. Tak hanya warga kampus yang setuju dengan hubungan mereka kedua orang tua mereka juga menyetujui. Sejak berubahnya Thom keluarga Thom juga di ubahkan doa Thom pun terjawab sudah. Keluarga Thom sudah kembali seperti dulu lagi. Banyak mujizat yang terjadi antara Lexi dan Thom, bahkan bagi kedua orang tua mereka hubungan Lexi dan Thom ini membawa banyak berkat.
Tak tau mengapa hari ini ada yang aneh pada Lexi, dia sering terlihat lesu dan murung. Setiap Thom tanya kenapa, dia selalu menjawab tidak ada apa-apa. Tidak hanya Lexi yang sering begitu tapi kedua orang tua Lexi dan kakak cowok Lexi juga. Perubahan itu sangat di rasakan pada Thom karena Thom sering sekali main ke rumah Lexi. Bahkan yang biasanya kakak Lexi percayakan adiknya pada Thom sekarang sedikit khawatir. Thom sangat bingung dengan yang terjadi pada lexi dan keluarganya. Dan suatu hari kakak Lexi menelepon Thom supaya tidak menjemput lexi, dan ternyata hari itu Lexi tidak masuk kuliah. Di kampus Thom sangat bingung. Segala materi yang di berikan pada dosennya, tidak Thom perhatikan. Akhirnya Thom memutuskan untuk ke rumah Lexi setelah selesai kuliah. Saat Thom tiba di rumah Lexi rumah Lexi dalam keadaan kosong, yang ada hanya para pembantu2nya Lexi saja. Saat itu Thom sangat gelisah dan bingung, perasaannya tidak enak. Saat Thom keluar dari halaman rumah Lexi seorang pembantu Lexi yang telah mengurus Lexi sejak kecil keluar menemui Thom dan dia memberi tahu kepada Thom bahwa lexi di rawat di rumah sakit. Tanpa basa-basi Thom langsung melajukan mobilnya menuju rumah sakit. Sesampai di rumah sakit Thom mendapati Lexi terbaring lemah di ranjang di situ ada kakak lexi yang menjaga. Keluarga Lexi sudah tidak bisa menutupi penyakit Lexi, hari itu Thom baru mengtahui bahwa kekasihnya mengidap penyakit kanker darah dan sudah stadium 3. Oleh sebab itu Lexi tidak mau berhubungan dengan yang namanya percintaan, karena ia tak mau menyakiti orang yang dia sayang tapi kali ini Lexi benar-benar sayang pada Thom. Dan Lexi mau mengubahkan hidup Thom, dan Lexi akan pergi dengan Tenang jika Thom mau kembali menerima Yesus sebagai juru slamatnya.
Hari itu Thom benar-benar kacau. Sempat ia marah pada Yesus namun wajah Lexi membayanginya, senyum Lexi, perkataan Lexi, kecerian Lexi saat pelayanan, dll karena itu Thom tidak mau mengulangi kesalahan yang pernah ia lakukan untuk kedua kalinya. Walau sekacau apapun Thom tidak mau untuk pergi lagi dari Yesus. Setelah di rawan 3 hari Lexipun pulang dan memulai harinya seperti biasa. Hati Thom terasa perih namun Thom tidak mau memperlihatkan kesedihannya di hadapan Lexi. Thom mau di detik-detik terakhirnya ini dia bisa membuat senang Lexi dan membuat pertemuan mereka ini sangat berkesan. Enam bulan sudah mereka lewati sejak penyakit Lexi di ketahui. Thom semakin perhatian, mereka berdua semakin aktif dalam pelayanan di gereja mereka. Lexi mau di saat-saat terakhirnya ini dia memberikan hidupnya sepenuhnya untuk Tuhan, Thom juga berjanji akan melakukan hal yang sama karena dia tidak mau masuk ke lubang hitam di masa lalunya. Thom sangat bersyukur dapat bertemu dengan Lexi berkat Lexi dia dapat kembali pada Yesus.
Semakin hari sakit yang di derita oleh Lexi semakin parah. Dia semakin lemas, sering anemia, perdarahan, sering mersakan nyeri tulang. Melihat itu rasanya Thom ingin menggantikan posisi Lexi tapi itu tak mungkin bisa yang bisa di lakukan Thom sekarang adalah membuat Lexi selalu tersenyum. Sekarang kanker Lexi sudah memasuki stadium 4, Lexi menolak untuk operasi. Thom dan orang tuanya tidak bisa memaksa Lexi untuk operasi. Yang dapat Thom lakukan hanyalah membuat Lexi tersenyum.
Dua bulan berikutnya Lexi lagi-lagi masuk rumah sakit kali ini dia benar-benar kritis. Setiap hari Thom selalu menjaga Lexi di rumah sakit. Hari itu Thom menginap di rumah sakit untuk menjaga Lexi. Malam itu sungguh istimewa karena mereka berdua SaTe (Saat Teduh) bersama, malam itu mereka benar-benar merasakan hadirat Tuhan yang begitu luar biasa, mereka saling mendoakan dan menguatkan. Malam itu mereka habiskan dengan worship, sharing, dll. Malam itu begitu luar biasa. Hari semakin larut Lexi pun tidur. Tidur dengan persaan tenang. Namun malam itu Thom gelisah. Banyak pikiran buruk yang terlintas di benak Thom. Walau Thom sudah SaTe (Saat Tedu) tapi Thom berdoa lagi supaya ia dapat tenang dan berpikir jernih. Setelah doa Thom pun tidur. Keesokan harinya Lexi terlebih dahulu bangun. Pagi itu Lexi memaksa untuk pulang karena ia sudah tidak betah ada di rumah sakit. Akhirnya dengan sangat terpaksa dokter membolehkan Lexi pulang. Hari itu pula Lexi mengajak Thom ke atas gedung kampus mereka. Mereka berdua memang sering ketempat itu karena Lexi senang melihat bintang. Malam itu mereka melihat bintang dari atas gedung. Dan ada sesuatu yang aneh malam itu Lexi berpesan pada Thom agar tetap pelayanan dan tetap hidup dalam Tuhan walau nantinya ia akan pergi. Thom hanya berjanji. Saat di ajak Thom pulang Lexi menolak. Lexi tidur di pundak Thom. Thom sangat kasihan pada Lexi. Tak lama Thompun menangis. Saat hari semakin malam Lexi mengucapkan sesuatu untuk Thom, Lexi berkata “Thom aku sayang kamu tapi ada yang jauh menyayangi dari pada aku atau siapapun dia adalah Yesus, Jesus Loves You.” Setelah mengatakan itu Lexi langsung pingsan lemas. Ternyata itu adalah kata-kata terakhir untuk Thom. Thom sangat sedih akan kepergian Lexi. 3 bulan setelah Lexi pergi Thom bisa keluar dari kesedihannya, ia pun kembali bersemangat. Thom mulai pelayanan. Bahkan Thom menjadi gembala pelajar di gerejanya. Itu semua ia lakukan agar perjuangan Lexi dalam mengubah hidupnya tidak sia-sia. Banyak hal luar biasa yang dia alami. Walau awal bertemu dengan Lexi tidak manis namun bagi Thom pertemuannya dengan Lexi sangat mengesankan. Dan Thom berjanji bahwa ia tidak akan kembali ke lubang hitam yang dulu lagi. Pertemuan yang kilat itu sangat mengesankan untuk mereka semua. Malam terakhir itu sangat mengsankan. Mereka saling kenal saja sudah mengesankan, karena dari pertemuan itu Thom dapat di selamatkan. Walaupun Lexi sudah tidak ada lagi namun jasa-jasa cewek itu akan selalu tersimpan karena berkat dia Thom di selamatkan tak hanya Thom, banyak teman-temannya kembali pada Tuhan karena Lexi. Tidak ada orang yang dapat melupakan Lexi. Lexi selalu berkata pada semua orang “Jesus Loves You”.